Desa Tanjung Aur Kecamatan Maje merupakan salah satu desa yang ada di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu, yang mayoritas warganya bermatapencaharian sebagai petani kopi, kopi jenis Robusta yang dihasilkan oleh desa ini permusimnya mencapai ratusan ton, dengan kualitas kopi yang sangat diminati para pecinta kopi.
Dibalik berlimpahnya hasil komoditi kopi ini, menyisakan banyak permasalahan di kalangan petani, mulai dari sulitnya akses jalan desa, hingga masih rendahnya harga yang dipatok oleh Agen kopi, salah satu penyebab rendahnya harga kopi butiran ini, dikarenakan pengelolaan buah kopi yang masih menggunakan sistem tradisional atau belum tersentuhnya modernisasi.
Menyikapi permasalahan ini, Walhi Bengkulu hadir ditengah-tengah petani kopi melalui Program Dana Nusantara, program ini dikembangkan Walhi dengan cara membuat rumah penjemuran atau yang akrab disebut Green House, yang diperuntukkan bagi petani kopi di Desa Tanjung Aur.
Dikatakan Abdullah Ibrahim Ritonga Direktur Eksekutif Walhi Bengkulu, bahwa tujuan program Dana Nusantara tersebut untuk meningkatkan taraf ekonomi para petani kopi, dengan harapan melalui adanya rumah jemur kopi ini mampu meningkatkan kualitas kopi yang dikelola petani.
"Kami berharap dengan adanya rumah jemur kopi ini, tentunya bisa meningkatkan kualitas kopi yang dikelola desa Tanjung Aur, dengan meningkatnya kualitas kopi tersebut, tentunya harga jual biji kopi kering pun bisa meningkat, selanjutnya kami dari Walhi Bengkulu akan memberikan pemahaman ke petani kopi cara mengolah buah kopi yang baik, sesuai dengan standar ekspor." Jelas Ketua Walhi Bengkulu yang akrab disapa Baim ini, Rabu (15/3/2023).
Ditambahkan Baim, ke depannya Walhi akan mengembangkan program tersebut di Desa penghasil kopi yang lain, dengan tujuan Kaur bisa menjadi sentra kopi berkualitas ke depannya.
Terpisah, Yulisman selaku Ketua KTH Bukit Kumbang menyampaikan ucapan terimakasih kepada Walhi Bengkulu, yang sudah memberikan bantuan rumah penjemuran kopi ke Desa Tanjung Aur.
"Kami sangat terbantukan dengan adanya bantuan rumah penjemuran kopi ini, apalagi potensi buah kopi di Desa Tanjung Aur cukup melimpah, akan tetapi selama ini terkendala dengan pasca panen, karena harga beli ditingkat agen masih rendah dan harganya pun tidak menyesuaikan dengan kualitas kopi yang dihasilkan, sementara penyebab rendahnya harga kopi disebabkan oleh pengolahan kopi yang masih tradisional, yang masih ketergantungan dengan kondisi cuaca." Tutur Yulisman.
Yulisman mengatakan dengan adanya rumah penjemuran yang di inisiasi oleh Walhi Bengkulu, saat ini petani kopi yang ada di Desa Tanjung Aur sudah mulai memahami cara pengelolaan kopi yang baik, sesuai dengan standar internasional.
"Alhamdulillah sejak menggunakan rumah jemur dan menerapkan pengolahan kopi yang sesuai standar pasar ekspor, harga jual kopi kita pun sudah meningkat dari sebelumnya, untuk saat ini beberapa petani kopi pun sudah mulai membuat rumah jemur sendiri secara swadaya, karena sudah melihat manfaat dari rumah jemur tersebut." Bangga Ketua KTH Bukit Kumbang.
Semakin baiknya kualitas kopi yang dimiliki desa tanjung aur sekarang, para petani kopi menargetkan kopi unggulan petik merah dari desa ini bisa masuk pangsa pasar lokal. (Red)
Artikel ini disadur dari: https://www.britanesia.com/walhi-bengkulu-tingkatkan-kualitas-kopi-kaur-melalui-program-dana-nusantara